Thursday, December 15, 2011

Wakil Menteri ESDM : Banyak Kebijakan Keliru Soal Energi..!!!



KABAR APA SAJA-Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo mengungkapkan banyaknya kebijakan yang keliru soal energi selama ini, sehingga banyak uang dalam bentuk subsidi terhamburkan percuma.
Seharusnya, subsidi untuk konsumsi BBM dikurangi dan akhirnya dihapus. Selisih dari pengurangan subsidi itu digunakan untuk pembangunan infrstruktur transportasi publik.
“Harusnya yang disubsidi itu ongkos transportasinya, bukan BBM-nya. Lihatlah di Vietnam atau Singapura. Warga lebih memilih transportasi public yang murah dan cepat, serta nyaman, karena harga BBM tinggi dan mobil juga dibatasi,” kata Widjajono dalam diskusi dan temu media di FX Mall, Sudirman, Jakarta, Kamis siang (15/12/2011).
Selain Wakil Menteri ESDM Prof Widjajono Partowidagdo, juga hadir Dekan FEUI Prof. Firmanzah, Sarwono Kusumaatmaja dan pengamat ekonomi UI Aris Yunanto. Acara dipandu wartawan senior dari DPR, Sulistyo.
Perlunya subsidi BBM dikurangi, juga ditegaskan Firmanzah. Dekan FEUI ini mengatakan, jumlah subsidi yang makin membengkak menjadi 170 triliun rupiah harus dikurangi segera.
“Sudah banyak usulan untuk menaikkan BBM, misalkan usulan menaikkan 500 rupiah atau 1000 rupiah. langkah berani harus diambil peemrintah untuk mengurangi subsidi, apalagi ekonomi Indonesia saat ini lumayan baik. Dana subsidi itu bsia digunakan untuk sector lain yang lebih bermanfaat," kata Firmanzah.
Sementara itu Komisaris Utama PT Energy Manajemen Indonesia (Persero) Sarwono Kusumaatmaja memuji kebijakan dan langkah Menteri BUMN Dahlan Iskan yang memberi keleluasaan bagi setiap BUMN untuk maju dan mandiri dengan caranya masing-masing.
“Dari sisi kebebasan itu, saya memuji Pak Dahlan (Menteri BUMN-red). Ini menjadi tantangan bagi PT EMI untuk membuktikan bahwa BUMN ini akan maju asal diberi peluang,” ujar Sarwono.
Mantan anggota DPD asal DKI ini menyatakan optimismenya kalau PT EMI bukanlah BUMN yang digolongkan “senja” melainkan BUMN masa depan. Sebab apa yang dilakukan PT EMI sangat baik dan dibutuhkan dalam menata dunia energi Indonesia.
“Tapi, sekali lagi saya tekankan di sini bahwa nasib PT EMI ke depan, sangat bergantung pada kebijakan publik. Karena kebijakan public banyak dipengaruhi oleh pemberitaan media massa, saya menilai temu media ini sangat penting sekali,” katanya.


http://www.tribunnews.com/2011/12/15/banyak-kebijakan-keliru-soal-energi

No comments:

Post a Comment