"Kita umat Islam, baik Syiah maupun Sunni, memiliki banyak kesamaan dalam agama dan akidah. Kita juga mempunyai banyak kepentingan yang sama. Akan tetapi musuh berusaha mengecilkan persamaan-persamaan yang ada untuk mewujudkan target hegemoni mereka." (Ayatullah Ali Khamenei)Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar, Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei pada kunjungannya ke provinsi Kermanshah yang memasuki hari keenam, berbicara di hadapan masyarakat kota Paveh dan Uramanat. Dalam kesempatan itu, Rahbar mengingatkan upaya musuh yang terus menerus menebar perselisihan antara Syiah dan Sunni.
"Bangsa Iran yang bersatu telah memadukan antara kesetiaan kepada Islam dan cita-cita Revolusi Islam dengan logika, kemajuan ilmu, ekonomi dan partisipasi di berbagai kancah politik dan sosial yang semuanya melahirkan parameter yang menjadi petunjuk arah bagi gerakan agung bangsa-bangsa di kawasan," jelas Rahbar dalam pidatonya, hari Senin (17/10/2011).
Ayatolah al-Udzma Sayid Ali Khamenei juga menandaskan, "Berkat kemenangan Revolusi Islam, serta partisipasi dan keterlibatan rakyat dalam berbagai persoalan negara, dunia saat ini memandang bangsa Iran sebagai bangsa Muslim yang pandai dan arif serta bangsa yang terdepan dan maju di berbagai bidang. Dengan mengandalkan identitas kolektif ini, bangsa Iran bisa memainkan peran besar di era Kebangkitan Islam."
Menurut Rahbar, pandangan antusias bangsa-bangsa di kawasan terhadap bangsa Iran ini merupakan kesempatan yang bagus untuk berperan lebih besar dalam membangun opini umum dunia Islam.
Dalam pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan bahwa bangsa Iran dan Republik Islam Iran tidak mengklaim diri sebagai pemimpin bagi bangsa-bangsa di kawasan.
"Setiap bangsa harus mengandalkan potensi, kemampuan dan jatidirinya masing-masing untuk memilih jalan yang dimaukan. Tapi tak diragukan bahwa bangsa-bangsa di kawasan menaruh perhatian yang khusus kepada bangsa Iran karena melihat potensi dan kapabilitas yang dimiliki bangsa Iran dalam 32 tahun terakhir," jelas beliau.
Rahbar mengingatkan kembali bahwa musuh mengenal dengan baik potensi bangsa Iran untuk menjadi teladan. Karena itu, musuh-musuh Islam dan Iran berusaha keras mencegah terbentuknya persepsi yang memandang Republik Islam Iran sebagai panutan di kawasan.
Beliau menyebut upaya menebar perselisihan antara Syiah dan Sunni baik di Dunia Islam maupun di dalam wilayah Iran sebagai agenda strategis musuh saat ini. Beliau menambahkan, "Kita umat Islam, baik Syiah maupun Sunni, memiliki banyak kesamaan dalam agama dan akidah. Kita juga mempunyai banyak kepentingan yang sama. Akan tetapi musuh berusaha mengecilkan persamaan-persamaan yang ada untuk mewujudkan target hegemoni mereka."
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyatakan bahwa keakraban dan solidaritas yang kuat antara Syiah dan Sunni di Iran ibarat pukulan telak atas muka para konspirator. Beliau menandaskan, kelestarian hubungan yang akrab dan bersaudara ini membawa pesan kepada musuh bahwa Iran bukan tempat untuk menebar perselisihan. Sama seperti sebelumnya, bangsa Iran yang bersatu maupun para pejabat negara, baik saat ini maupun di masa mendatang, tak akan mundur menghadapi siapapun dan tekanan apapun.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut perlawanan dan muqamawah yang kontinyu dan sadar sebagai solusi tunggal untuk menggagalkan aksi musuh-musuh Islam dan umat Islam. Kepada umat Islam beliau mengatakan, "Tegarlah menghadapi musuh seperti ketegaran bangsa Iran. Sebab, jika tidak, musuh akan semakin berani. Setelah berhasil memecah-belah antara Syiah dan Sunni mereka akan mencerai-beraikan antara kelompok-kelompok di tubuh Sunni sendiri." (IRIB/Khamenei/AR)
Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
http://forum.republika.co.id/showthread.php?631-Republik-Islam-IRAN-Kekuatan-Baru-di-Pentas-Dunia-!&p=9809#post9809
No comments:
Post a Comment